Kontan Online
PHOTO STORY / NAS

Patroli laut Bea dan Cukai melawan kejahatan fiskal

Selasa, 15 September 2020


Kepulauan Riau sebagai provinsi terdepan yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura kerap menjadi pintu masuk penyelundupan barang-barang ilegal seperti penyelundupan barang elektronik, pakaian bekas, hasil bumi hingga narkotika.

Oleh karena itu, kepabeanan menjadi hal yang sangat penting.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan yang merupakan instansi pemegang tugas kepabeanan memiliki peran yang cukup strategis menjaga wilayah perbatasan yang sebagian besar terdiri dari perairan ini.

Upaya penjagaan pintu perbatasan tersebut salah satunya dilakukan dengan cara patroli laut yang tujuannya melindungi kekayaan negara dari ancaman baik masuk dan keluarnya barang-barang ilegal.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Khusus Kepulauan Riau sebagai pelaksana di sepanjang wilayah Perairan Selat Malaka, dari Aceh hingga Perairan Kalimantan Barat memiliki tugas yang cukup berat.

Berbeda dengan wilayah darat, wilayah perairan memerlukan upaya yang lebih ekstra dalam melakukan penjagaan. Bukan hanya wilayah perairan yang luas tapi juga lalu lintas laut yang sangat padat di sepanjang Selat Malaka.

Personel Bea Cukai dituntut untuk lebih teliti dan jeli saat mengamati arus lalu lintas laut di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran terpadat di dunia.

Mereka harus bisa membedakaan dan juga memprediksi kemungkinan kapal-kapal yang membawa barang-barang ilegal tersebut melintas perbatasan NKRI.

Kanwil DJBC Khusus Kepri memiliki armada laut berupa kapal patroli sebanyak 31 unit dan 11 unit speedboat. Kapal patroli digunakan untuk melakukan patroli jarak jauh sedangkan speedboat digunakan untuk patroli jarak dekat dan penangkapan yang membutuhkan kecepatan.

Patroli laut di sepanjang Perairan Selat Malaka dibagi menjadi dua sektor yakni sektor 1 meliputi wilayah Perairan Aceh hingga Tanjung Balai Karimun dan sektor 2 dari Tanjung Balai Karimun hingga perairan Kalimantan Barat.

Secara bergantian kapal-kapal patroli dan juga speedboat milik Kanwil DJBC Khusus Kepri digunakan oleh para personel Bea dan Cukai guna menjaga Perairan Selat Malaka hingga Laut Natuna dari kejahatan fiskal.

Foto dan Teks: ANTARA FOTO/MN Kanwa

PHOTO STORY LAINNYA