Kontan Online
PHOTO STORY / STYLE

Menjaga aroma cita rasa warisan

Kamis, 06 Agustus 2020


Harum aroma kue yang sedang dipanggang menyeruak saat menginjakkan kaki di toko kue Maison Weiner, Jalan Kramat II, No.2, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Rupaya, Heru bersama sejumlah karyawannya sedang memanggang kue di dapur. Generasi ketiga penerus toko kue Maison Weiner itu juga sedang mempersiapkan bahan adonan untuk dihias sebelum masuk ke proses pemanggangan.

Ketekunan, keuletan dan konsistensi membuat Heru Laksana (66) bisa mempertahankan usaha toko kue Maison Weiner yang merupakan warisan keluarga. Di tengah gempuran waralaba dan bisnis, kue-kue dari rumah produksi milik para artis, serta gerai modern lainnya, toko kue yang dirintis oleh neneknya pada tahun 1936 ini mampu bertahan hingga kini.

Toko kue ini berdiri sejak zaman Belanda. "Awalnya, nenek saya membuat kue kering dan membantu orang Belanda, lalu tertarik untuk membuka toko sendiri," ujar Heru peraih gelar konditor meisterschule dari Handwerkskammer Braunschweig, Jerman.

Dari neneknya Lee Liang Mey, Heru tidak hanya mewarisi toko kue yang sudah ada sejak 1936 itu, tetapi juga mewarisi peralatan seperti mixer dan oven jadul.

Bagi Heru dengan memegang moto taste like grandma used to bake, rasanya seperti oma bikin dulu, menjadi kunci untuk tetap mempertahankan rasa dan kualitas. Heru menyakini bahwa usaha toko kue dan roti tidak akan pernah surut, meskipun banyak toko dan waralaba yang membuka cabang di mana-mana, kue dan roti tetap memiliki penggemarnya. Apalagi, jika cita rasa kue itu sudah merebut lidah dan hati orang banyak. Pemilik tokopun tidak perlu risau dan khawatir.

Foto dan Teks: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

PHOTO STORY LAINNYA