Kontan Online
PHOTO STORY / FIN

Mal Rongsok: Barang Bekas tapi Bermanfaat

Jumat, 27 September 2013


 

 

Mal identik dengan bangunan megah yang berisi sejumlah toko yang menjual barang-barang baru dan bagus. Namun, mal yang satu ini berbeda dengan mal-mal yang ada. Anda jangan berharap ada SPG cantik dan wangi yang menawarkan barang , juga jangan berharap barang yang dijajakan di sini ada label harganya, apalagi pakai barcode. Juga jangan berharap ada barang baru, karena yang dijajakan di mal ini adalah barang-barang bekas yang sudah masuk kategori rongsokan.

Mal Rongsok, ya tepat sekali, ini memang nama mal yang kita bicarakan tadi. Berbagai barang bekas dijual di mal ini, sebut saja kulkas, televisi, VCD player, kamera, meja-kursi, kompor, komputer, buku dan majalah bekas, charger, handphone, kipas angin, tape, radio, kloset, tempat tidur , onderdil mobil dan sepeda motor, dan lain-lain. Kendati rongsok, barang-barang ini masih dapat dimanfaatkan dan ada saja orang yang membutuhkan.

Harga yang ditawarkan mal ini juga sangat murah. Lihat saja, sebuah VCD player , misalnya, dihargai Rp 50.000, televisi Rp 175.000, tempat sampah besar Rp 100.000. Kisaran harga barang bekas mula dari Rp 500–Rp 30 juta. Rekor tertinggi adalah penjualan mobil golf seharga 13 juta.

Mal ini memang didedikasi untuk membantu masyarakat mencari kebutuhannya dengan harga terjangkau. Tadinya mal ini hanyalah sebuah toko barang bekas kendaraan bermotor. Makin lama usaha barang bekas ini berkembang, bahkan menjadi arena jual beli aneka barang bekas.

Karena mengambil konsep mal, pembeli di Mal Rongsok bebas masuk dan memilih barang yang ingin dibeli. Setelah menemukan yang diinginkan, pembeli bisa mengetes kondisinya dan menanyakan harga. Jika barang cocok dan harga yang diajukan penjual dirasa mahal, pembeli bisa menawar hingga harga terendah yang bisa disepakati.

Adalah Nurkholis (46 tahun) yang merintis Mal Rongsok ini di lahan seluas 800 m2 pada tahun 2010. Awalnya Nurkholis mencari sendiri barang bekas ke berbagai pelosok Jakarta dan Depok untuk memenuhi malnya. Kini semua barang-barang yang dijual di mal banyak di suplai pemulung dan orang-orang yang memang mau menjual barang bekas.

Usaha Nurkholis ini ternyata sejalan dengan upaya penyelamatan lingkungan. Pasalnya, di mal ini barang bekas bisa didaur ulang (reduce) dan bisa digunakan kembali (reuse). Yang juga penting, mal ini membuat barang bekas yang sudah tidak berguna menjadi bernilai.

Namun, jangan salah, barang bekas tidak hanya bisa didaur ulang atau dijual begitu saja, namun bisa juga dijadikan media tanam. Nurkholis telah menjalani itu di sela mengelola Mal Rongsok. Kulkas bekas, oleh Nurkholis, dimanfaatkan untuk menanam padi , sayur-mayur, dan budi daya ikan. Semua hasilnya diperuntukkan bagi warga sekitar. Nurkholis memanfaatkan jalur pipa gas untuk ditempati lahan pertanian dengan media barang bekas.

Mal unik ini berada di Jalan Bungur Raya No. 1, Kukusan, Depok, Jawa Barat, di belakang kampus UI Depok. Mal Rongsok buka mulai jam 08.00-18.00 WIB.

Anda sedang mencari sesuatu? Coba datangi Mal rongsok siapa tahu Anda beruntung.

Naskah dan Foto : Achmad Fauzie

 

PHOTO STORY LAINNYA