Kontan Online
PHOTO STORY / ENERGI

Energi baik untuk masyarakat Cirebon

Jumat, 03 Mei 2019


Sejumlah pekerja terlihat sibuk memasukan makanan ringan ke dalam plastik ukuran kecil dan merekatkan plastik dengan sumber api yang keluar dari pipa-pipa gas bumi di sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) makanan ringan di Plered, Cirebon, Jawa Barat.

Api berwarna biru tersebut merupakan gas bumi yang dipasok oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) ke sentra-sentra UMKM di wilayah Cirebon, khususnya Klitik Irwan.

Menurut pengawas Klitik Irwan Ahmad Fauzi, sentra produksi makanan ringan ini telah menggunakan jaringan gas bumi selama 22 tahun. Jaringan yang dipasok oleh PGN mengalir tanpa henti selama 24 jam, sehingga tidak ada kekhawatiran kehabisan bahan bakar saat memasak atau mengemas makanan.

Dalam sehari klitik Irwan mampu memproduksi ribuan kilogram makanan yang di jual ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Dengan gas bumi sentra produksi tersebut mampu meningkatkan daya saingnya.

Menurut Direktur Utama PGN Gigih Prakoso penggunaan jaringan gas bumi meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat, khususnya kota Cirebon merupakan salah satu pusat industri yang maju di Provinsi Jawa Barat. Selain itu gas bumi jauh lebih hemat, murah serta aman dibanding bahan bakar lainnya.

"Lewat energi baik yang murah dan stabil, masyarakat akan mendapatkan nilai lebih," kata Gigih Prakoso.

PGN juga konsisten membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas bumi. Sampai saat ini, PGN tercatat telah mengelola jaringan infrastruktur pipa gas sepanjang 7.453 kilometer.

PGN telah menyalurkan gas bumi sebagai energi baik ke 203.314 pelanggan dari berbagai segmen, seperti pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta pelanggan rumah tangga yang tersebar di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.

Foto dan teks : Agung Rajasa

PHOTO STORY LAINNYA