Kontan Online
PHOTO STORY / FIN

Panen Cengkeh

Kamis, 22 November 2012


Matahari baru saja terbit, saat para buruh pemetik cengkeh memulai pekerjaannya dengan masing-masing membawa tangga dari bambu sepanjang belasan meter.
Sementara itu, ratusan perempuan dari muda hingga lanjut usia memenuhi tempat pemisahan bunga cengkeh milik PT Perkebunan Cengkeh-Branggah Banaran, di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Sejak pagi, mereka telah sibuk memisahkan bunga cengkeh dari daun dan rantingnya.
Meski musim panen, harga tidak harus jeblok. Paling tidak itulah  yang terjadi pada cengkeh. Harganya tetap tinggi, walaupun daerah-daerah produsen cengkeh sedang panen.
PT Perkebunan Cengkeh-Branggah Banaran memiliki kebun seluas 540 hektare  dengan sekitar 52.000 pohon cengkeh. Tahun ini, Branggah Banaran diperkirakan dapat menghasilkan 150 ton cengkeh kering.
Saat ini harga cengkeh berada di kisaran Rp 90.000 per kilogram (kg). Harga cengkeh akan bisa tembus hingga Rp 100.000 per kg pada akhir tahun.
Para buruh dan pengusaha kebun cengkeh pantas bergembira dengan panen tahun ini. Soalnya, panen saat ini jauh lebih bagus bila dibandingkan dengan tahun 2011 dan 2010. Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) mencatat, pada 2010, produksi cengkeh hanya 60.000 ton. Kemudian produksi cengkeh pada tahun 2011 melorot ke sekitar 14.000 ton. Nah tahun ini, APCI memperkirakan produksi cengkeh bisa mencapai 80.000 ton hingga 85.000 ton.
Kesuksesan panen cengkeh sangat tergantung dengan cuaca. Kemarau panjang tanpa hujan selama empat bulan berturut-turut justru membuat panen berhasil dan kesejahteraan masyarakat setempat pun meningkat.

Naskah dan Foto : Daniel Prabowo

PHOTO STORY LAINNYA