Setelah beberapa hari hujan membasahi bumi, pagi itu di awal Desember 2024, cuaca di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) cerah. Memandang hamparan tanah pertanian nan luas dengan latar Gunung Rinjani masih terselimut kabut pagi, akhirnya mata Tim Jelajah Tembakau Kontan bisa menyapu keindahan alam tanah wilayah yang dikenal sebagai Pulau Seribu Mesjid itu dengan lebih terang.
Selama sepekan, Tim Jelajah Tembakau Kontan menyambangi Lombok. Bertemu dengan para petani tembakau, merekam kisah keberhasilan mereka dalam mengubah ekonomi keluarga menjadi lebih baik. Menjadi saksi kebanggaan mereka terkait menyekolahkan anak hingga sarjana. Juga keberhasilan mereka ke tanah suci, Mekkah dan Madinah,
Ketika kami ke pulau tersebut, musim panen tembakau telah usai. Lahan-lahan pertanian menyisakan batang-batang tembakau yang masih tersisa dan dibiarkan mengering. Namun sisa-sisa keberhasilan petani tembakau masih nampak diraut wajah petani.
NTB adalah satu dari tiga provinsi penghasil tembakau terbesar di Indonesia dengan luas lahan mencapai 34.300 hektare (ha). Dua provinsi lainnya adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah, yang masing-masing memiliki lahan tembakau seluas 90.600 ha dan 50.000 ha.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, di 2023, ketiga provinsi itu menyumbang 222.300 ton atau 93% dari total produksi tembakau Indonesia yang mencapai 238.000 ton. Jawa Timur menjadi jawara, menghasilkan 109.000 ton. Menyusul NTB 60.600 ton dan Jawa Tengah 52.700 ton.
Kami juga terbang ke Temanggung, Jawa Tengah untuk melihat petani yang secara turun temurun menanam tembakau. Totalitas itu menjadikan Temanggung sebagai kota tembakau. Petani Temanggung mengolah hasil panen tembakau dengan dirajang dan dijemur panas matahari.
Melintasi beberapa gudang di Temanggung, kami melihat aktivitas jual beli tembakau dari petani ke gudang-gudang tembakau yan akan dipasok ke beberapa industri rokok. Penentuan kualitas tembakau oleh seorang grader sebagai penentu harga beli dari petani.
Beberapa tahun terakhir, keluhan petani tembakau terkait harga pupuk yang mahal. Pemerintah sudah tidak memberikan subsidi pupuk untuk tembakau. Petani juga mengeluhkan terjadinya perubahan iklim atau musim yang mempengaruhi hasil panen.
Foto dan teks: Muradi