Kontan Online
PHOTO STORY / FIN

Keramik Banjarnegara

Senin, 30 November -0001


Keramik bukanlah benda yang asing bagi bangsa kita. Salah satu daerah yang memproduksi keramik adalah di Klampok Banjarnegara, Jawa Tengah. Saat ini di Klampok ada 12 industri rumahan yang memproduksi keramik, dari 28 perajin sebelumnya. Umumnya mereka gulung tikar karena tidak bisa mempertahankan kualitas produksi dan pemasaran.

Proses pembuatan

Mula-mula tanah disaring dan dibersihkan, lantas di-casting atau dibuat secara tradisional, dijemur selama 2 hari, kemudian dipoles.Baru kemudian bahan masuk ke pembakaran selama sekita 15 jam sampai berwarna merah terakota,  kemudian diglasir (finishing cat). Bila sudah diglasir, warna dasar menjadi gelap, guratan jelas,  cenderung berlubang-lubang.

Salah satu produk Klampok adalah poci tembikar yang kemudian terkenal di Tegal.

Produksi

Di Klampok inilah Yanti Suharyanti yang Lulusan FE YKPN Jogjamenjalankan bisnis keramik lewat perusahaannya, Keramik Usaha Karya. Yanti meneruskan usaha sang ayah yang dimulai tahun 1969. Sejak 1994 Yanti yang anak kedua dari dua bersaudara mendapat tanggung jawab mengelola bisnis warisan ayahnya.

Untuk menciptakan keramik, Yanti mengambil tanah dari Kebumen, Ajibarang dan Wonosobo.Demi mengembangkan kualitas dan perusahaannya, Yanti tidak hanya belajar secara otodidak dari sang ayah. Dia juga sempat menimba ilmu dari China dan Vietnam.

Dari China lah Yanti memperoleh teknik casting. Dengan metode casting, satu orang bisa memproduksi 250 keramik per hari. Bandingkan dengna cara tradisional yang hanya menghasilkan 1.000 keramik per orang per bulan.

Setiap bulan perusahaan Yanti memproduksi kurang lebih 30.000 keramik seharga  rata-rata Rp 5000 per tembikar. Untuk produksi sejumlah itu, Yanti memerlukan 30 ton tanah per bulan, dan didukung  pekerja sekitar 70 orang.

Distribusi

Yanti memasarkan keramiknya di dalam dan luar negeri. Saat ini perusahaan Yanti tengah memenuhi 1.500 poci pesanan Teh Sosro untuk  ulang tahunKabupaten Slawi bulan Mei. Poci-poci itu digunakan untuk memecahkan rekor MURI dalam hal minum teh terbanyak.

Di samping itu, ada pesanan dari beberapa perusahaan di luar negeri, contohnya  dari Amerika. Yanti baru memenuhi pesanan untuk PIER 1,sebuah perusahaan keramik besar AS, berupa 35.000 patung ikan untuk air mancur.
Pesanan tak hanya dari Amerika.  Dari Afrika Selatan juga beberapa kali datang pesanan  guci kepada Yanti.

Untuk mengembangkan usahanya,  BNI  mengucurkan kredit Rp 500 juta, dan menjadikan Yanti sebagai mitra binaan.

Untuk mengembangkan diri, Yanti mengadakan pameran di beberapa kota di tanah air dan di luar negeri sudah seperti di Vietnam.

 Rencana

Rencana ke depan, Yanti ingin menghasilkan karya seni murni, misalnya patung seperti manusia sebenarnya. Dia juga ingin membuat keramik yang berglasir denga kualitas lebih baik. Untuk keperluan ini Yanti sudah mendatangkan bahan baku tanah liat  dari Sukabumi dan Bangka Belitung.

Mitra tetap

Tong Tji (3000 per bulan), 2 Tang (1000 per bulan), Gopek (1000 per bulan), Sosro (6000 per bulan), Sari Wangi, Sliming Tea,Kepala Djenggot.

PHOTO STORY LAINNYA