Kontan Online
PHOTO STORY / INF

Mimpi melaju di aspal Tol Palindra

Kamis, 14 Desember 2017


Dahulu, keinginan masyarakat Sumatra Selatan untuk menikmati jalan tol hanyalah sebatas angan. Mendengar kabar akan dibangunnya jalan tol Sumatra Ruas Palembang-Indralaya (Palindra) serasa tak percaya. Namun sejak Presiden Joko Widodo melakukan pencanangan pembangunan Tol Palindra pada 30 April 2015, mimpi itu segera menjadi kenyataan.

Kebisingan dari ratusan kendaraan alat berat mulai terdengar berdatangan menuju lokasi pembangunan, ratusan ribu kubik pasir mulai ditumpahkan untuk menimbum rawa-rawa di Desa Ibul Besar III, Kabupaten Ogan Ilir. Selain membelah rawa-rawa, pembangunan jalan tol tersebut juga membelah perkebunan kelapa sawit milik masyarakat.

Jalan tol Trans Sumatra ruas Palindra ini memiliki panjang 22 kilometer yang terbagi dalam tiga seksi. Seksi I (Palembang-Pemulutan) 7 km, Seksi II (Pemulutan-KTM Rambutan) 5 km dan Seksi III (KTM Rambutan-Indralaya) 10 km.

Jalan tol Palindra dibangun di atas rawa-rawa dengan menggunakan metode vacum, yang pertama kali diterapkan di Indonesia. Teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) berguna mengurangi kadar air maupun kadar udara dalam tanah.

Pembangunan ruas tol ini tentu mengalami sejumlah kendala, seperti ganti rugi tanah dan struktur tanah yang mengalami penurunan.

Pada 12 Oktober 2017, jalan tol Palindra seksi I diresmikan presiden dan diberlakukan gratis hingga Desember 2017.

Secara keseluruhan, Tol Palindra ditargetkan dapat rampung sebelum pelaksanaan Asian Games 2018 ke XVIII.

Masyarakat Sumatra Selatan masih terus berharap akan dibangunnya jalan tol lainnnya yang menghubungkan antar kota/kabupaten yang ada di Provinsi Sumatra Selatan.

Foto dan Teks: Nova Wahyudi

PHOTO STORY LAINNYA