Kontan Online
PHOTO STORY / REGIONAL

Geliat wisata Banda

Jumat, 30 Desember 2016


Pada awalnya adalah pala. Buah berwarna kekuningan dengan biji hitam yang dilapisi selaput merah itu menjadi tujuan pendatang dari berbagai suku bangsa menjejakkan kaki mereka di kepulauan Banda ratusan tahun lalu.

Kini, tak hanya buah pala, keindahan alam gunung api dan bawah laut, budaya dan sejarah yang dimiliki Banda menjadi salah satu andalan provinsi Maluku menggaet pundi-pundi dari wisatawan domestik maupun mancanegara.

Banda Neira, salah satu pulau yang berseberangan dengan gunung api Banda, menjadi pusat aktivitas wisata di kepulauan tersebut. Di tempat itu pada 15-17 Desember 2016 dihelat festival “Wonderful dan Amazing Banda”.

Sejumlah kegiatan meramaikan acara itu, dari lomba balap dayung perahu 'kole-kole', 'manggorebo belang' (balap dayung perahu belang), lomba berenang melintas selat, lomba fotografi serta disemarakkan penampilan tari cakalele dari desa adat Lonthoir. Keramaian acara itu melengkapi 'sajian' wisata Banda yang juga memiliki wisata sejarah dan alamnya.

Di Banda terdapat banyak bangunan bersejarah seperti Benteng Belgica yang dicalonkan menjadi situs warisan dunia UNESCO sejak 1995, Istana Mini, Gereja Tua Hollandische Kerk yang disebut-sebut sebagai gereja tertua di Asia Tenggara, serta terdapat rumah pengasingan tokoh sejarah Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir dan Dr Cipto Mangunkusumo.

Wisatawan juga dapat menikmati wisata alam Banda yang mempesona. Dari menaiki puncak gunung api yang masih aktif hingga menikmati pemandangan bawah laut di 22 titik penyelaman di kepulauan Banda.

Potensi pariwisata sedemikian besar membuat Banda menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia dan festival wisata di Banda diharapkan dapat menjadi agenda top event wisata tahunan sehingga membawa dampak positif di industri wisata setempat dan akhirnya dapat mengerek Banda menjadi destinasi wisata dunia.

Foto dan Teks: Fanny Octavianus

PHOTO STORY LAINNYA