Kontan Online
PHOTO STORY / PRO

Cerita Rumah dan Perjalanan Generasi Penerus

Senin, 30 September 2024


Setelah menempuh jarak 40 km, atau kurang lebih dua jam perjalanan dari pusat kota Jakarta, laju kendaraan yang kami tumpangi mulai melambat. Pedagang kaki lima, toko-toko dan warung makan ramai berderet sepanjang jalan menuju perumahan Villa Kencana Cikarang.

Kondisi berbeda saat memasuki Villa Kencana. Suasana begitu sepi, mayoritas rumah kosong tak berpenghuni, terbengkalai. Rumput liar menyesaki segala sisi rumah. Tembok retak, terkelupas, bahkan hancur. Sebagian lagi sudah tak berdaun pintu dan jendela.

Kian menyedihkan, atapnya juga hampir roboh. Siapa sangka, perumahan ini merupakan perumahan bersubsidi yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 4 Mei 2017 yang berlokasi di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ironi, karena hingga saat ini, angka kekurangan rumah (backlog) di Indonesia masih tinggi. Menurut BP Tapera, angkanya masih sebesar 12,7 juta unit, hingga medio 2024.

Persoalannya, tak hanya keterbatasan pasokan, namun juga kriteria layak huni. Partisipasi masyarakat amat penting. Gerakan sosial oleh Yayasan Buddha Tzu Chi, salah satunya, mengenalkan konsep konsolidasi rumah vertikal bertajuk "Rumah Susun Barokah".

Urusan backlog rumah, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) belum tuntas selama 10 tahun pemerintahan Jokowi. Jelang era Presiden Prabowo Subianto, Satgas Perumahan digagas. Ketersedian rumah murah dan penyalurannya yang tepat sasaran, selalu menjadi isu saat pergantian pemerintahan.

Pewarta Foto: Cheppy A Muchlis

PHOTO STORY LAINNYA