Kontan Online
PHOTO STORY / UKM

Aneka kerajinan tangan berbahan daur ulang

Jumat, 19 Agustus 2016


Dari hobi, menjadi rupiah. Hal itulah yang dilakoni oleh Christine Sutrajaya dengan hobi paper quilling dan scrapbook-nya. Perempuan yang biasa dipanggil Mink ini memulai usahanya dari tahun 2011 dengan nama Mink Quilling.

Ide pertama kali untuk membuat usaha ini karena Mink yang mencintai dunia seni, khususnya kerajinan tangan, terinspirasi dari sebuah program televisi dari Jepang.

Lalu apakah itu paper quilling? Paper quilling adalah salah satu seni menggulung kertas yang dikenal di benua Eropa sejak abad ke-17. Seni ini menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja. Dengan bahan-bahan yang relatif murah, imajinasi dan ketelitian dalam menggulung, merangkai, hingga merekatkan kertas sesuai bentuk yang diinginkan sangat diperlukan.

Dari paper quilling, Mink membuat membuat bentuk boneka atau quilling doll berukuran sekitar 10 centimeter. Bahan utama dari quilling doll ini berasal dari kertas daur ulang. Boneka ini ditawarkan dengan harga Rp 75.000, sudah termasuk dengan pernak-pernik dan tempat khusus untuk menaruh boneka.

Selain boneka, ada juga scrapbook atau album karya seni menempel foto atau gambar di media kertas dan menghiasnya dengan catatan atau kisah perjalanan hingga menjadi karya kreatif. Scrapbook ini dijual dengan harga mulai dari Rp 700.000 sampai dengan Rp 1,5 juta per buah.

Mink mempelajari aneka kerajinan tangan ini secara otodidak seperti melihat dari tayangan Youtube dan melalui buku-buku. Untuk membuat satu produk dari tempat tinggalnya di kawasan Ciledug, Tangerang, waktu yang dibutuhkan kurang dari dua hari. Produk-produk ini dia pasarkan melalui jalur online di media sosial.

Editor: Daniel Prabowo

PHOTO STORY LAINNYA