Kontan Online
PHOTO STORY / REGIONAL

Hiburan tanpa kata

Jumat, 29 Juli 2016


Beberapa tahun belakangan, kawasan Kota Tua Jakarta semakin semarak dengan kehadiran berbagai patung hidup di setiap sudutnya. Dengan kostum yang unik, orang-orang yang berlagak bak patung itu membetot perhatian para pengunjung kawasan kota tua. Mereka pun mampu menjadi magnet untuk datang ke Kota Tua.

Jenis hiburan yang disajikan terbilang unik. Orang-orang itu berpakaian, berdandan, bahkan meniru sikap tokoh-tokoh yang diperankan. Mulai pendiri bangsa hingga berbagai jenis hantu bisa Anda temui di sana. Sebut saja Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno, Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta, Pangeran Diponegoro, Wage Rudolf Supratman, Si Pitung, karakter prajurit dan noni Belanda, serta Sundel Bolong dan kerabat-kerabatnya.

Dengan penampilan semacam itu, banyak yang tertarik mengajak berfoto bersama dengan para pemeran yang hanya duduk ataupun berdiri dalam diam itu.

Tak perlu bayar mahal, karena para penghibur ini tidak mematok harga khusus terhadap pengunjung. Meski demikian, keikhlasan mereka dalam menghibur mampu membuahkan hasil yang cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Purwanti, pemeran tokoh noni Belanda mengaku bahwa ia bisa mendapatkan Rp 50.000 per hari. Angka itu ia dapat kala Kota Tua sedang sepi pengunjung. Namun di momen liburan, ia bisa mengumpulkan hingga Rp 300.000 per hari.

Hiburan unik lainnya adalah boneka tali, yang dimainkan seorang kakek bernama Muktar. Jika patung hidup diperankan oleh manusia yang berlagak seperti patung, boneka tali menampilkan sejumlah boneka kayu yang dibuat seakan sedang bernyanyi dan memainkan alat musik. Tak lupa, lagu-lagu Betawi menjadi musik latarnya.

Sederhana, murah, dan mungkin tidak terlalu istimewa. Namun bagi masyarakat kebanyakan, apa yang disajikan oleh penampil di Kota Tua jelas menghibur. Bahkan, ada yang mendapat tempat dalam ingatan.

Tertarik? Jangan pernah ragu untuk datang dan menikmati hiburan rakyat ini. Masa bodoh dengan mereka yang akan menganggap Anda kurang piknik.

Izinkan saja patung-patung hidup itu untuk tetap menghibur Anda, walau tanpa kata.

Naskah dan foto: Fransiskus Simbolon

PHOTO STORY LAINNYA