Kontan Online
PHOTO STORY / UKM

Pesona Batik Trusmi

Senin, 02 Mei 2016


SUASANA hening menyesap, saat saya masuk ke salah satu rumah produksi batik di Cirebon, Jawa Barat. Para perempuan terlihat fokus membatik di selembar kain, sementara pria asyik membikin batik cap. Tak jauh dari situ, lembaran kain batik berkibar oleh tiupan angin.

Jari terampil para pembatik tampak tak terganggu oleh lalu lalang pengunjung. Para pembatik tetap asyik menorehkan canting di tiap gambar yang terpatri dalam kain.

Menjejakkan kaki di Desa Trusmi, Plered, Cirebon, Jawa Barat, mata Anda akan langsung menatap sebuah kawasan pemukiman yang sebagian besar warganya bekerja sebagai perajin batik. Trusmi memang telah jadi ikon batik Cirebon.

Dari sekian banyak motif batik Cirebon, satu motif yang cukup terkenal dan menjadi ikon, yakni motif Megamendung. Motif batik ini diyakini bisa mendatangkan kesuburan dalam kehidupan.

Sejarah motif megamendung ini panjang, terkait dengan sejarah kedatangan bangsa China di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang kemudian menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Yang pasti, mengembangnya kawasan Trusmi tak terlepas dari peranan Ki Gede Trusmi, pengikut setia Sunan Gunung Jati.

Hanya, seiring mengembangnya tren fesyen, banyak produk tekstil impor bermotif batik. Pelaku usaha batik tradisional seperti batik Trusmi ini pun bisa terancam oleh serbuan batik impor.

Foto dan Naskah: KONTAN/Muradi

PHOTO STORY LAINNYA