Kontan Online
PHOTO STORY / MIGAS

Suplai Energi dari Kilang Tertua di Indonesia

Kamis, 28 November 2024


PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Plaju yang berada di tepi Sungai Musi Kota Palembang, Sumatera Selatan, merupakan kilang minyak tertua di Tanah Air. Dalam usia lebih dari 100 tahun atau satu abad lebih hingga 2024, kilang ini masih beroperasi dengan baik.

Kilang Plaju didirikan oleh perusahaan Shell dari Belanda pada 1904. Sementara Kilang Sungai Gerong, yang berdiri dipisahkan Sungai Komering di sebelah selatan Kilang Plaju, didirikan pada 1926 oleh Stanvac, perusahaan asal Amerika.

Kilang Plaju memiliki kapasitas pengolahan mencapai 126.000 barel per hari. Produknya ditujukan untuk memenuhi 60% kebutuhan energi di wilayah Sumatera bagian selatan (Sumbagsel).

Berbagai produk bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar khusus (BBK) serta produk turunan lainnya diolah di sana, yaitu produk-produk unggulan Pertamina seperti Pertalite, Solar, Biosolar B35, Avtur, Dexlite, hingga Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur.

Kilang Plaju juga memproduksi biji plastik Polytam yang dihasilkan oleh Unit Polypropylene. Polytam merupakan bahan baku untuk pembuatan kantong plastik yang umumnya digunakan dalam industri kemasan makanan dan minuman.

Unit Polypropylene Kilang Plaju pertama kali didirikan pada Tahun 1972. Di pabrik inilah diproduksi biji plastik dengan merek dagang Polytam, akronim dari Polypropylene Pertamina dengan rata-rata produksi setiap bulannya mencapai 4.000 ton biji plastik. Pada tahun 2023 total produksi biji plastik sebesar 42.000 ton, sedangkan hingga Oktober 2024 telah mencapai 41.000 ton dari target produksi yang ditetapkan sebesar 49.000 ton.

Unit Polypropylene Kilang Plaju juga memiliki robotic bagging machine yang membantu proses pengemasan, dimana produk Polytam dikemas dengan kapasitas 25 Kg, dan didistribusikan ke unit pemasaran di seluruh Indonesia seperti Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya.

Kualitas Polytam yang diproduksi di Kilang Plaju sendiri telah memenuhi beberapa aspek standarisasi, serta dapat dipastikan halal dengan sertifikasi dari MUI, juga Certification Food Grade dari Balai Besar Keramik Kementerian Perindustrian, dan Improvement Color Quality Polytam untuk high grade product.

Foto dan Teks: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Editor: ANTARA FOTO/Yusran Uccang

PHOTO STORY LAINNYA