PHOTO STORY / REG

Iklim Kering Meningkatkan Kewaspadaan Defisit Beras di Akhir Tahun

Panen padi
Aktivitas petani memanen padi pada area persawahan di Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/9/2023).(KONTAN/Baihaki)
Panen padi
Foto udara memperlihatkan aktivitas petani memanen padi pada area persawahan di Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/9/2023).(KONTAN/Baihaki)
Panen padi
Foto udara memperlihatkan aktivitas petani memanen padi pada area persawahan di Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/9/2023).(KONTAN/Baihaki)
Panen padi
Foto udara memperlihatkan aktivitas petani memanen padi pada area persawahan di Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/9/2023).(KONTAN/Baihaki)
Area persawahan
Foto udara area persawahan di Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/9/2023).(KONTAN/Baihaki)
Area persawahan
Foto udara area persawahan di Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/9/2023). (KONTAN/Baihaki)
Area persawahan
Foto udara area persawahan di Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (25/9/2023).(KONTAN/Baihaki)

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan adanya potensi terjadinya defisit beras di dalam negeri, akibat penurunan panen padi pada bulan September-November 2023.

Potensi ini terutama akan terjadi di wilayah-wilayah produsen utama produsen beras di Indonesia.

Berdasarkan kerangka sampel area oleh BPS, luas panen padi maupun priduksi gabah kering giling selama September hingga November 2023 akan terus menurun.

Walaupun defisit produksi beras merupakan siklus tahunan di akhir tahun, dampak iklim yang kering juga menjadi salah satu pemicu penyusutan luas panen dan produksi padi nasional tahun ini.

Pewarta Foto: Baihaki
Editor: Daniel Prabowo

PHOTO STORY LAINNYA