PHOTO STORY / ENV

Menyelamatkan Elang Jawa dari kepunahan

Mata Elang
Seekor Elang Ular (Spilornis cheela) menatap tajam di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (19/10).(KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Hinggap di pepohonan
Seekor Elang Ular (Spilornis cheela) berada di pepohonan kawasan Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.(KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Memangsa anak ayam
Seekor Elang Ular (Spilornis cheela) memangsa anak ayam yang diberikan di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.(KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Kondisi kesehatan elang
Tim Medis memeriksa kondisi kesehatan seekor Elang Ular (Spilornis cheela) hasil serahan warga di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.(KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Kondisi kesehatan elang
Tim Medis memeriksa kondisi kesehatan seekor Elang Ular (Spilornis cheela) hasil serahan warga di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.(KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Kondisi kesehatan elang
Tim Medis memeriksa kondisi kesehatan seekor Elang Ular (Spilornis cheela) hasil serahan warga di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.(KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Kondisi kesehatan elang
Tim Medis memeriksa kondisi kesehatan seekor Elang Ular (Spilornis cheela) hasil serahan warga di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.(KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Kondisi kesehatan elang
Tim Medis memeriksa kondisi kesehatan seekor Elang Ular (Spilornis cheela) hasil serahan warga di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.(KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Pelepasliaran elang
Seekor Elang dilepasliarkan di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.(KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Pelepasliaran elang
Petugas memantau keberadaan elang yang telah dilepasliarkan kembali di Pusat Konservasi Elang Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.(KONTAN/Fransiskus Simbolon)

Elang Jawa atau Javan Hawk-Eagle adalah burung dengan nama latin Nisaetus Bartelsi. Burung ini merupakan jenis elang endemik asli Indonesia yang mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan jenis elang lain yang ada di dunia.

Elang Jawa juga kerap disebut sebagai burung garuda, burung dari mitologi Jawa kuno yang masih dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Buddha.

Burung predator ini adalah salah satu burung yang merupakan pemakan daging atau dalam bahasa ilmiah disebutkan karnivora. Kesukaan elang dalam memakan daging tergantung pada jenisnya tapi pada umumnya elang suka memakan mamalia kecil.

Pusat Konservasi Elang Kamojang yang berstandar IUCN (International Union for Conservation of Nature), dibangun melalui program CSR lingkungan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang bersinergi dengan BBKSDA Jawa Barat, dan Forum Raptor Indonesia. Konservasi ini menampung 119 ekor elang, 25 ekor diantaranya merupakan penyerahan dari warga, dan sudah dilepasliarkan sebanyak 20 ekor.

Populasi Elang Jawa saat ini diperkirakan berkisar 108 sampai 542 ekor. Sedangkan data per tahun mencatat perdagangan ilegal Elang Jawa mencapai 30 sampai 40 ekor.

Keberadaan Elang Jawa kian terancam punah dengan rusaknya habitat akibat penebangan liar, penggunaan pestisida kimia berlebihan pada pertanian yang berbatasan dengan habitat hutan, serta perkembangbiakan elang yang lambat.
Burung pemangsa ini hanya dapat berkembang biak setiap 2 tahun sekali dengan jumlah anak umumnya 1 ekor saja.

Spesies burung yang sangat karismatik ini dapat menjadi indikator terjaganya kondisi habitat dan ekosistem hutan dan nilai penting keanekaragaman hayati di Pulau Jawa.

Satwa ini identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda, sehingga pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 4/1993 yang menetapkan satwa Elang Jawa sebagai simbol nasional.

Ayo Selamatkan Kami “Burung Elang”

Teks dan Foto : Fransiskus Simbolon

PHOTO STORY LAINNYA