Bahan baku tanak liat di keringkan sebelum di cetak di pengrajin keramik Usaha karya salah satu mitra binaan PT BNI di Klampok Banjarnegara, Minggu (1/4) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Membentuk Guci
Pekerja membuat poci keramik Usaha karya salah satu mitra binaan PT BNI di Klampok Banjarnegara, Minggu (1/4) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Menjemur Keramik
Pekerja menjemur aneka keramik Usaha karya salah satu mitra binaan PT BNI di Klampok Banjarnegara, Minggu (31/3) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Menghaluskan Guci
Pekerja menghaluskan poci keramik Usaha karya salah satu mitra binaan PT BNI di Klampok Banjarnegara, Minggu (1/4) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Menghaluskan Keramik
Pekerja menghaluskan poci keramik Usaha karya salah satu mitra binaan PT BNI di Klampok Banjarnegara, Minggu (1/4) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Memberi Warna
Pekerja memberi warna poci keramik Usaha karya salah satu mitra binaan PT BNI di Klampok Banjarnegara, Minggu (1/4) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Mewarani Keramik
Pekerja menghias keramik Usaha karya salah satu mitra binaan PT BNI di Klampok Banjarnegara, Minggu (1/4) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Pengecatan
Pekerja mengecat keramik di pengrajin Usaha karya salah satu mitra binaan PT BNI di Klampok Banjarnegara, Minggu (1/4) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Melukis Gentong
Pekerja memberi warna pada gentong di keramik Usaha karya salah satu mitra binaan PT BNI di Klampok Banjarnegara, Minggu (1/4) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Bahan Bakar Gas
Bahan Bakar Gas sebagai salah satu bahan bakar memanaskan keramik Usaha karya salah satu mitra binaan PT BNI di Klampok Banjarnegara, Minggu (1/4) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Memasuka Keramik ke Dalam oven
Pekerja menata poci keramik sebelum di panaskan di pengrajin kermaik Usaha karya salah satu mitra binaan PT BNI di Klampok Banjarnegara, Minggu (1/4) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Menata keramik Yang Sudah Jadi
Jejeran pot bunga keramik yang telah jadi, Usaha Karya salah satu mitra binaan PT BNI di Klampok Banjarnegara, Minggu (1/4) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Aneka Keramik
Pengunjung showrooom memperhatikan keramik Usaha karya di Klampok Banjarnegara, Minggu (1/4) Usaha ini memperkerjakan 90 orang pekerja dan mampu memproduksi 30 ribu keramik tiap bulan. keramik ini diserap oleh perusahaan teh.(KONTAN/Achmad Fauzie)
Keramik bukanlah benda yang asing bagi bangsa kita. Salah satu daerah yang memproduksi keramik adalah di Klampok Banjarnegara, Jawa Tengah. Saat ini di Klampok ada 12 industri rumahan yang memproduksi keramik, dari 28 perajin sebelumnya. Umumnya mereka gulung tikar karena tidak bisa mempertahankan kualitas produksi dan pemasaran.
Proses pembuatan
Mula-mula tanah disaring dan dibersihkan, lantas di-casting atau dibuat secara tradisional, dijemur selama 2 hari, kemudian dipoles.Baru kemudian bahan masuk ke pembakaran selama sekita 15 jam sampai berwarna merah terakota, kemudian diglasir (finishing cat). Bila sudah diglasir, warna dasar menjadi gelap, guratan jelas, cenderung berlubang-lubang.
Salah satu produk Klampok adalah poci tembikar yang kemudian terkenal di Tegal.
Produksi
Di Klampok inilah Yanti Suharyanti yang Lulusan FE YKPN Jogjamenjalankan bisnis keramik lewat perusahaannya, Keramik Usaha Karya. Yanti meneruskan usaha sang ayah yang dimulai tahun 1969. Sejak 1994 Yanti yang anak kedua dari dua bersaudara mendapat tanggung jawab mengelola bisnis warisan ayahnya.
Untuk menciptakan keramik, Yanti mengambil tanah dari Kebumen, Ajibarangdan Wonosobo.Demi mengembangkan kualitas dan perusahaannya, Yanti tidak hanya belajar secara otodidak dari sang ayah. Dia juga sempat menimba ilmu dari China dan Vietnam.
Dari China lah Yanti memperoleh teknik casting. Dengan metode casting, satu orang bisa memproduksi 250 keramik per hari. Bandingkan dengna cara tradisional yang hanya menghasilkan 1.000 keramik per orang per bulan.
Setiap bulan perusahaan Yanti memproduksi kurang lebih 30.000 keramik seharga rata-rata Rp 5000 per tembikar. Untuk produksi sejumlah itu, Yanti memerlukan 30 ton tanah per bulan, dan didukung pekerja sekitar 70 orang.
Distribusi
Yanti memasarkan keramiknya di dalam dan luar negeri. Saat ini perusahaan Yanti tengah memenuhi 1.500 poci pesanan Teh Sosro untukulang tahunKabupaten Slawi bulan Mei. Poci-poci itu digunakan untuk memecahkan rekor MURI dalam hal minum teh terbanyak.
Di samping itu, ada pesanan dari beberapa perusahaan di luar negeri, contohnya dari Amerika. Yanti baru memenuhi pesanan untuk PIER 1,sebuah perusahaan keramik besar AS, berupa 35.000 patung ikan untuk air mancur. Pesanan tak hanya dari Amerika.Dari Afrika Selatan juga beberapa kali datang pesanan guci kepada Yanti.
Untuk mengembangkan usahanya, BNI mengucurkan kredit Rp 500 juta, dan menjadikan Yanti sebagai mitra binaan.
Untuk mengembangkan diri, Yanti mengadakan pameran di beberapa kota di tanah air dan di luar negeri sudah seperti di Vietnam.
Rencana
Rencana ke depan, Yanti ingin menghasilkan karya seni murni, misalnya patung seperti manusia sebenarnya. Dia juga ingin membuat keramik yang berglasir denga kualitas lebih baik. Untuk keperluan ini Yanti sudah mendatangkan bahan baku tanah liat dari Sukabumi dan Bangka Belitung.
Mitra tetap
Tong Tji (3000 per bulan), 2 Tang (1000 per bulan), Gopek (1000 per bulan), Sosro (6000 per bulan), Sari Wangi, Sliming Tea,Kepala Djenggot.