Kontan Online
PHOTO STORY / REGIONAL

Melestarikan Batik Betawi

Jumat, 15 September 2017


Sudah sejak lama batik dianggap sebagai salah satu identitas bagi suatu daerah. Batik merupakan kain bergambar yang cara pembuatannya dibutuhkan teknik khusus dalam prosesnya. Saat ini batik yang populer adalah batik khas dari Jawa Tengah seperti batik Solo, Pekalongan, dan Yogyakarta.

Tidak banyak orang yang menyadari bahwa di Jakarta sendiri ada batik khas Betawi. Sebagai salah satu simbol identitas daerahnya, batik betawi memang tidak begitu kesohor, bahkan kini menjadi barang langka. Beruntung ada beberapa pihak yang berusaha keras untuk melestarikannya, di antaranya sanggar Batik Betawi Terogong yang terus memproduksi batik khas Betawi.

Sanggar yang didirikan Siti Laela di kawasan Terogong, Cilandak ini bertujuan untuk melestarikan batik Betawi yang saat ini memang sudah sangat sulit ditemukan dan sekaligus menjadi tujuan wisata di Jakarta.

Batik Betawi saat ini memang tergolong barang yang langka alias sangat jarang ditemukan di butik atau toko yang menjual kain batik. Hal ini disebabkan karena minimnya pembatik yang berminat khusus pada batik Betawi.

Langkanya minat pembatik ini mendorong minat Siti Laela untuk mendirikan sanggar yang memproduksi batik Betawi sekaligus menjadi wadah bagi warga yang belajar membatik untuk mengisi waktu senggangnya. Membatik memang membutuhkan ketelatenan, saat ini perajin yang bekeja di sanggar ini hanya berjumlah 16 orang, namun mereka tetap dapat memenuhi permintaan pelanggan yang pesanannya bisa mencapai 300 lembar kain batik.

Sejumlah motif batik berhasil diproduksinya antara lain, motif buah mengkudu yang menjadi ikon Batik Betawi Terogong hingga motif ondel-ondel, tugu monas, penari yapong, kembang sepatu dan masih banyak motif lainnya yang menjadi ciri khas Jakarta.

Keunikan batik khas Betawi ini mulai mengundang minat sejumlah wisatawan yang ingin melihat dari dekat sanggar Terogong, termasuk wisatawan mancanegara yang tidak hanya membeli batik melainkan juga untuk belajar dan memahami filosofi dari kain batik.

Menurut Siti Laela, pihaknya berharap semakin banyak warga ibukota khususnya warga Betawi mau belajar membatik dalam rangka melestarikan salah satu ikon budaya Betawi dan berharap juga kepada pemerintah untuk membantu lebih besar lagi mempromosikan ke kalangan lebih luas agar batik Betawi makin diminati masyarakat.

Foto dan Teks: Syailendra Hafiz Wiratama

PHOTO STORY LAINNYA