PHOTO STORY / AGRI

Budidaya lele di kolong jalan tol

Memberi pakan lele
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) memberi pakan ikan lele di kolong Tol Becakayu, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (6/4/2021).(KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Kolong tol
Lokasi budidaya ikan lele di kolong Tol Becakayu, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (6/4/2021).  (KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Kolam bioflok
Warga dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) memberi pakan ikan lele di kolong Tol Becakayu, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (6/4/2021).(KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Pakan ikan
Seorang warga menyiapkan pakan ikan lele di kolong Tol Becakayu, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (6/4/2021).(KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Siap panen
Seorang warga memperlihatkan ikan lele hasil budidaya di kolong Tol Becakayu, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (6/4/2021).  (KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Memberi pakan lele
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) memberi pakan ikan lele di kolong Tol Becakayu, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (6/4/2021).(KONTAN/Fransiskus Simbolon)

Berawal dari pemanfaatan lahan kosong di kolong Jalan Tol Becakayu pada awal 2021, warga Cipinang Melayu bersama sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, melakukan budidaya ikan lele.

Mereka membudidayakan ikan lele tersebut dengan metode kolam bioflok. Satu kolam terpal berbentuk bulat mampu menampung hingga 70 kilogram ikan lele.

Budidaya lele ini dipilih warga dan PPSU lantaran perawatannya yang tak terlalu sulit. Panen yang hanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, semakin membuat mereka mantap untuk menekuni budidaya lele.

Ketika panen tiba, ikan lele mereka jual kepada warga sekitar dan para pengendara yang melintas dengan harga Rp 25.000 per kg.

Pewarta Foto: Fransiskus Simbolon
Editor: Daniel Prabowo

 

PHOTO STORY LAINNYA