PHOTO STORY / MIGAS

Kebutuhan elpiji bersubsidi diperkirakan capai 7,5 juta metrik ton pada 2021

Bongkar muat elpiji
Pekerja melakukan bongkar muat gas elpiji kemasan tiga kilogram di salah satu Agen LPG Pertamina, Jakarta, Senin (26/10/2020). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Bongkar muat elpiji
Pekerja melakukan bongkar muat gas elpiji kemasan tiga kilogram di salah satu Agen LPG Pertamina, Jakarta, Senin (26/10/2020). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Elpiji bersubsidi
Pekerja melakukan bongkar muat gas elpiji kemasan tiga kilogram di salah satu Agen LPG Pertamina, Jakarta, Senin (26/10/2020). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Distribusi elpiji
Seorang pekerja bersiap mengantar gas elpiji kemasan tiga kilogram dari salah satu Agen LPG Pertamina di Jakarta, Senin (26/10/2020). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)

Pertamina memperkirakan kebutuhan elpiji 3 kilogram (kg) naik menjadi 7,5 juta metrik ton pada 2021. Kenaikan tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan gas yang terus meningkat terutama di masa pandemi Covid-19.

CEO Commercial & Trading Subholding Pertamina Masud Khamid mengatakan, hingga pertengahan tahun ini realisasi penyaluran elpiji bersubsidi mencapai 4,11 juta metrik ton. Sedangkan hingga akhir tahun, ditaksir penyaluran subsidi dapat mencapai 7,06 juta metrik ton.

Selama pandemi virus corona, konsumsi elpiji bersubsidi semakin naik. Sedangkan elpiji non-subsidi turun yang juga dipengaruhi oleh tutupnya sebagian restoran saat PSBB.

Pewarta Foto: Fransiskus Simbolon
Editor: Daniel Prabowo

PHOTO STORY LAINNYA