PHOTO STORY / UKM

Produksi wayang golek terus berjalan di tengah pandemi

Bersama keluarga
Risnajaya bersama anggota keluarga menyelesaikan pembuatan wayang golek di rumah industri Golek Waris, Desa Tegal Waru, Ciampea, Bogor, Jumat (18/9/2020). (KONTAN/Baihaki)
Golek Waris
Risnajaya mengukir kayu untuk bagian tubuh wayang di rumah industri Golek Waris, Desa Tegal Waru, Ciampea, Bogor, Jumat (18/9/2020). (KONTAN/Baihaki)
Mengukir wayang
Risnajaya mengukir bagian kepala wayang di rumah industri Golek Waris, Desa Tegal Waru, Ciampea, Bogor, Jumat (18/9/2020). (KONTAN/Baihaki)
Mengukir wayang
Berbagai jenis pisau untuk mengukir kayu menjadi wayang golek di rumah industri Golek Waris, Desa Tegal Waru, Ciampea, Bogor, Jumat (18/9/2020). (KONTAN/Baihaki)
Kepala wayang
Risnajaya mengukir bagian kepala wayang di rumah industri Golek Waris, Desa Tegal Waru, Ciampea, Bogor, Jumat (18/9/2020). (KONTAN/Baihaki)
Kepala wayang
Proses pengecatan kepala wayang di rumah industri Golek Waris, Desa Tegal Waru, Ciampea, Bogor, Jumat (18/9/2020). (KONTAN/Baihaki)
Wayang golek
Deretan karakter wayang golek di rumah industri Golek Waris, Desa Tegal Waru, Ciampea, Bogor, Jumat (18/9/2020). (KONTAN/Baihaki)
Wayang golek
Deretan karakter wayang golek di rumah industri Golek Waris, Desa Tegal Waru, Ciampea, Bogor, Jumat (18/9/2020). (KONTAN/Baihaki)

Kabupaten Bogor, Jawa Barat memiliki sejumlah sentra UKM dengan beragam produk. Salah satunya terdapat di Desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea.

Salah satu produk UKM di desa ini adalah kerajinan wayang golek, sebuah kesenian tradisional khas Jawa Barat. Selain menjadi alat pementasan, wayang golek juga bisa digunakan sebagai suvenir.

Di Tegal Waru terdapat rumah industri Golek Waris yang dimiliki Risnajaya (54). Risnajaya telah puluhan tahun menjalani bisnis pembuatan wayang golek. Wayang golek produksinya telah melanglang buana hingga Arab Saudi.

Selama pandemi Covid-19 saat ini penjualan menurun drastis bahkan hampir tidak ada. Hal ini karena penerapan PSBB di Kabupaten Bogor yang melarang wisatawan datang berkunjung ke Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru tempatnya bermukim.

Namun, Risnajaya bersama keluarga tetap semangat untuk terus memproduksi wayang golek yang mereka jual seharga Rp 200.000 hingga Rp 1 juta per buah, tergantung ukuran dan bahannya.

Editor: Daniel Prabowo

PHOTO STORY LAINNYA