PHOTO STORY / NAS

Angka kemiskinan bakal naik di September 2020

Bantaran rel
Sejumlah warga beraktivitas di bantaran rel kereta api kawasan Pejompongan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Bermain di rel kereta
Anak-anak bermain di bantaran rel kereta api kawasan Pejompongan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Bermain layangan
Anak-anak bermain layangan di bantaran rel kereta api kawasan Pejompongan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Bantaran rel
Sejumlah warga beraktivitas di bantaran rel kereta api kawasan Pejompongan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Pedagang makanan
Seorang pedagang makanan menyeberangi rel kereta api di kawasan Pejompongan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Pedagang ember
Seorang pedagang ember plastik menyeberangi rel kereta api di kawasan Pejompongan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Menggendong anak
Seorang remaja menggendong anak di bantaran rel kereta api kawasan Pejompongan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)

Pandemi Covid 19 telah menggerus kesejahteraan masyarakat di Indonesia, khususnya di wilayah perkotaan.

Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan persentase penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78% atau sebanyak 26,42 juta orang. Angka ini meningkat 0,56% terhadap September 2019.

Dari data itu, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 1,3 juta orang, dari 9,86 juta orang pada September 2019 menjadi 11,16 juta orang pada Maret 2020.

Data terkait perkembangan penduduk miskin biasanya disampaikan BPS pada Maret dan September setiap tahunnya.

September ini, angka persentase maupun jumlah jiwa penduduk miskin diperkirakan meningkat.

Aktivitas ekonomi di era pandemi Covid-19 hampir tersendat seiring dengan banyaknya penutupan usaha yang berbuntut pada pemutusan hubungan kerja. Dampaknya sudah pasti, kemiskinan bakal meningkat.

Editor: Daniel Prabowo

PHOTO STORY LAINNYA