PHOTO STORY / AGRI

Pemasaran hasil kebun hidroponik

Kebun hidroponik
Seorang pekerja melakukan perawatan tanaman di kebun hidroponik Serua Farm Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (7/7/2020).(KONTAN/Baihaki)
Panen bayam
Seorang pekerja memanen tanaman bayam hijau (amarin) di kebun hidroponik Serua Farm Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (7/7/2020).(KONTAN/Baihaki)
Tanaman bayam hijau
Seorang pekerja melakukan perawatan tanaman bayam hijau (amarin) di kebun hidroponik Serua Farm Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (7/7/2020).(KONTAN/Baihaki)
Tanaman bayam hijau
Seorang pekerja melakukan perawatan tanaman bayam hijau (amarin) di kebun hidroponik Serua Farm Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (7/7/2020).(KONTAN/Baihaki)
Kebun hidroponik
Seorang pekerja melakukan perawatan tanaman di kebun hidroponik Serua Farm Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (7/7/2020).(KONTAN/Baihaki)

Banyak kegiatan di rumah yang menjadi tren, ketika Pemerintah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lantaran wabah virus corona. Salah satunya adalah berkebun.

Alasan orang untuk berkebun semasa pandemi ini, tentu saja bermacam-macam. Ada yang berkebun sekedar untuk mengisi waktu, tapi tak sedikit pula mereka yang mencoba bertanam di lahan sekitar rumah, demi memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Salah satu teknik berkebun dengan area terbatas adalah metode hidroponik. Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Biasanya orang menggunakan pipa pralon untuk menanam benih di dalamnya.

Selain untuk kebutuhan keluarga, telah banyak pengusaha hidroponik yang memasarkan hasil kebunnya. Seperti di kebun hidroponik Serua Farm Pamulang di Tangerang Selatan, Banten.

Permintaan sayuran hidroponik Serua Farm mengalami kenaikan hingga 200% di masa pandemi ini. Pelbagai macam sayuran hidroponik ini dijual secara daring ke supermarket-supermarket yang ada di Jabodetabek.

Editor: Daniel Prabowo

PHOTO STORY LAINNYA