PHOTO STORY / HEALTH-CORONAVIRUS/MALAYSIA

Heboh panic buying jelang lockdown di Malaysia

Antrean kasir
Antrean pengunjung untuk membayar di supermarket di tengah kekhawatiran akan gangguan pasokan setelah pemerintah Malaysia mengumumkan perintah lockdown yang diberlakukan pada 18 Maret karena penyebaran virus corona, di Subang Jaya, Malaysia, 17 Maret 2020.(REUTERS/LIM HUEY TENG)
Pengunjung supermarket
Kepadatan pengunjung yang berbelanja di supermarket di tengah kekhawatiran akan gangguan pasokan setelah pemerintah Malaysia mengumumkan perintah lockdown yang diberlakukan pada 18 Maret karena penyebaran virus corona, di Subang Jaya, Malaysia, 17 Maret 2020.(REUTERS/LIM HUEY TENG)
Belanja bahan pangan
Pengunjung berbelanja bahan pangan di supermarket di tengah kekhawatiran akan gangguan pasokan setelah pemerintah Malaysia mengumumkan perintah lockdown yang diberlakukan pada 18 Maret karena penyebaran virus corona, di Subang Jaya, Malaysia, 17 Maret 2020.(REUTERS/LIM HUEY TENG)
Rak kosong
Sebuah rak kosong terlihat di sebuah supermarket di tengah kekhawatiran gangguan pasokan setelah pemerintah Malaysia mengumumkan perintah lockdown yang diberlakukan pada 18 Maret karena penyebaran virus corona, di Subang Jaya, Malaysia, 17 Maret 2020.(REUTERS/LIM HUEY TENG)
Rak kosong
Rak yang hampir kosong terlihat di supermarket Aeon Big di tengah kewaspadaan virus corona di Subang Jaya, Selangor, Malaysia, dalam foto yang diperoleh dari media sosial, 16 Maret 2020.( CAROL NG/via REUTERS)
Penumpang pesawat
Seorang penumpang yang mengenakan masker, sarung tangan dan kacamata pelindung, tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur, setelah pemerintah Malaysia mengumumkan perbatasannya akan ditutup pada 18 Maret karena penyebaran penyakit coronavirus, di Sepang, Malaysia, 17 Maret 2020. (REUTERS/LIM HUEY TENG)
Antrean penumpang pesawat
Calon penumpang yang memakai masker pelindung menunggu dalam antrean di loket tiket pesawat di Bandara Internasional Kuala Lumpur, setelah pemerintah Malaysia mengumumkan perbatasannya akan ditutup pada 18 Maret karena penyebaran penyakit coronavirus, di Sepang, Malaysia, 17 Maret 2020.(REUTERS/LIM HUEY TENG)
Perbatasan Singapura-Malaysia
Kendaraan para komuter memadati jembatan Woodlands Causeway arah Singapura dari Johor sehari sebelum Malaysia memberlakukan lockdown karena wabah virus corona, 17 Maret 2020.(REUTERS/EDGAR SU)
Perbatasan Singapura-Malaysia
Para komuter meninggalkan jembatan Woodlands Causeway arah Singapura dari Johor sehari sebelum Malaysia memberlakukan lockdown karena wabah virus corona, 17 Maret 2020.(REUTERS/EDGAR SU)
Perbatasan Singapura-Malaysia
Para komuter meninggalkan jembatan Woodlands Causeway arah Singapura dari Johor sehari sebelum Malaysia memberlakukan lockdown karena wabah virus corona, 17 Maret 2020.(REUTERS/EDGAR SU)

Dua operator supermarket raksasa di Malaysia telah meminta warga lokal untuk tidak melakukan panic buying, setelah pemerintah mengumumkan pemberlakuan sistem penguncian (lockdown) secara nasional mulai besok hingga 31 Maret mendatang.

Pendiri Mydin Datuk Ameer Ali Mydin mengunggah sebuah foto di akun Instagram miliknya yang menunjukkan bahwa para pembeli melakukan aksi panic buying di salah satu outlet supermarketnya.

Ia pun meminta warga Malaysia untuk menahan diri dan tidak terlibat dalam aksi tersebut.

Sementara itu supermarket besar lainnya, Jaya Grocer juga mengumumkan pemberlakuan yang sama bagi para lanjut usia.

Mereka membuka supermarket lebih awal khusus untuk kaum tua ini, yakni antara pukul 09.30 hingga 10.00 pagi, setiap harinya.

Dikutip dari Malay Mail, Selasa (17/3/2020), secara terpisah, para pedagang kelontong juga mendesak warga Malaysia untuk tidak terlibat dalam aksi panic buying dan penimbunan.

Sumber: Tribunnews

Editor: Daniel Prabowo

PHOTO STORY LAINNYA