PHOTO STORY / REG

Nasib kawasan konservasi lutung jawa Muaragembong

Gendong anak
Seekor lutung jawa menggendong anaknya yang bulunya masih berwarna kuning keemasan di lokasi konservasi di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Hidup berkelompok
Sejumlah lutung jawa yang hidup berkelompok berkeliaran di area konservasi di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Melompat
Seekor lutung jawa loncat dari satu pohon ke pohon lainnya saat mencari makan di lokasi konservasi di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Makan pucuk daun
Seekor lutung jawa memakan pucuk daun pada waktu siang hari di lokasi konservasi di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Lutung jawa
Seekor lutung jawa berjalan di atas jembatan kayu di area konservasi di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Penjaga area konservasi
Daman, seorang warga Kampung Muara bendera yang menjaga area konservasi lutung jawa dari tahun 2014 berjalan di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Jembatan kayu
Daman mengecek area jembatan kayu yang menjadi akses untuk pengunjung menuju lokasi konservasi lutung jawa di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Area tambak
Sejumlah lutung jawa berkeliaran di sekitar area tambak di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Naik perahu
Pengunjung menaiki perahu untuk menuju lokasi konservasi lutung jawa dan wisata mangrove di Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Kawasan mangrove
Foto udara sejumlah tambak yang ada di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Suara mesin diesel perahu nelayan mulai terdengar sayup-sayup di Kecamatan Muaragembong. Para pemilik perahu wisata berteriak bersaut-sautan menawarkan jasa menuju kawasan mangrove di Kampung Muara Bendera.

Sesampainya di kawasan yang juga menjadi lokasi konservasi lutung jawa (Trachypithecus auratus) tersebut, pengunjung harus berjalan melewati jembatan kayu yang sudah tua dan reyot serta rumah kayu yang sudah terlihat dari pinggir laut saat perahu menepi.

Daman (37), seorang warga Kampung Muara Bendera yang menjaga daerah tersebut menyambut kedatangan pengunjung. Dia menjelaskan kepada pengunjung biasanya pada siang hari merupakan waktu bagi lutung jawa mencari makan dan minum.

Tak lama berselang, puluhan primata tersebut turun dari pohon untuk mencari air tawar di bak yang sudah disiapkan ole pria bertubuh kurus tersebut.

Menurut Daman hingga tahun 2014, banyak terjadi praktik perburuan lutung jawa menggunakan senapan.

Para pemburu biasanya berpura-pura berkemah di sekitar area konservasi sambil membawa senapan untuk menembaki lutung di atas pohon, ujar Daman.

Lutung Jawa biasanya hidup secara berkelompok tujuh hingga 20 ekor. Selain perburuan ilegal, faktor penyusutan kawasan hutan mangrove yang berdampak pada berkurangnya sumber makanan lutung menyebabkan hewan dilindungi tersebut banyak yang ditemukan mati karena berkelahi berebut makanan.

Wilayah Muaragembong seluas 11 ribu hektare, sebelumnya telah ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung, namun berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 475 Tahun 2005, separuh kawasan yang berada di paling ujung Kabupaten Bekasi tersebut dibuka untuk hutan produksi.

Semakin menyusutnya wilayah kawasan konservasi Muaragembong menjadi ancaman terbesar karena banyaknya pembukaan lahan untuk dijadikan tambak hingga mendekati pinggir pantai.

Foto dan teks: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

PHOTO STORY LAINNYA