PHOTO STORY / REGIONAL

Siapa tak mengenal Bromo

Kawah Gunung Bromo
Sejumlah wisatawan menikmati pemandangan di bibir kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (10/7). .(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)
Cahaya pagi Gunung Bromo
Cahaya matahari pagi menerpa Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (9/7).(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)
Wisatawan Gunung Bromo
Wisatawan antre menaiki tangga Kawah Gunung Bromo.(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)
Desa Tengger
Kawasan Desa Tengger tampak dari kejauhan di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (9/7).(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)
Kawah Gunung Bromo
Kawah Gunung Bromo mengepulkan asap belerang di Probolinggo, Jawa Timur, Senin (10/7). (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)
Sesajen upacara Yadnya Kasada
Warga menunggu sesajen yang akan dilempar ke Kawah Bromo dalam upacara Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur, Senin (10/7).(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)
Warga Tengger
Warga Tengger menghangatkan diri di sekitar api unggun di kaki Kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)
Menangkap sesaji
Warga bersiap mengambil sesaji yang dilempar ke Kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (10/7). (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)
Menangkap sesaji
Warga bersiap menangkap sesaji saat upacara Yadnya Kasada di Kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Senin (10/7). (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)
Memanggul anak
Seorang warga memanggul anaknya menuju Kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

Siapa yang tak pernah mendengar Gunung Bromo? …

Gunung eksotis yang berada dalam empat wilayah kabupaten yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ini merupakan objek pariwisata utama di Provinsi Jawa Timur. Bromo menawarkan pesona yang tak henti untuk dinikmati. Mulai dari pesona matahari terbit di Bukit Pananjakan, lautan pasir, kawah bromo yang bergemuruh serta hamparan padang savana.

Gunung berketinggian 2.392 mdpl itu pun dapat dinikmati oleh wisatawan dari jarak dekat. Pengunjung hanya perlu menaiki ratusan anak tangga yang tersusun rapi hingga bibir kawah Bromo.

Menikmati Bromo tak lepas dari gugusan empat gunung lain yang berada di sekelilingnya. Empat gunung tersebut yaitu Gunung Kursi dengan ketinggian 2.581 mdpl, Gunung Watangan 2.662 mdpl, Gunung Widodaren 2.650 mdpl dan Gunung Batok 2.470 mdpl. Dari keseluruhan gugusan gunung tersebut, hanya Gunung Bromo yang masih aktif.

Bromo sendiri berasal dari bahasa Sansekerta Brahma, yaitu salah satu Dewa utama dalam agama Hindu. Maka gunung ini menjadi gunung suci bagi masyarakat Suku Tengger, dimana setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 di bulan Kasodo (kesepuluh) penanggalan Jawa menjadi tempat dilaksanakannya upacara Yadnya Kasada atau Kasodo.

Dini hari berduyun-duyun Suku Tengger menuju Pura Luhur Poten. Dingin yang menusuk tak menghalangi langkah mereka. Di bibir kawah Bromo, Suku Tengger melempar aneka sesajen berupa sayuran, buah-buahan, hasil ternak bahkan uang ke kawah Gunung Bromo.

Persembahan itu merupakan bentuk rasa syukur atas hasil pertanian dan ternak yang melimpah, syukur atas kaul yang tercapai, permohonan agar jauh dari malapetaka, serta yang utama adalah sebagai peringatan atas pengorbanan Raden Kesuma anak Jaka Seger dan Lara Anteng dalam mitologi masyarakat Tengger.

Lengkap sudah keindahan Bromo, mulai dari pesona alamnya hingga adat dan budaya serta kearifan lokal masyarakatnya. Keelokan itu menjadikan Bromo kesohor hingga mancanegara dan telah ditetapkan pemerintah sebagai satu dari 10 destinasi prioritas di Indonesia.

Foto dan Teks: Puspa Perwitasari

PHOTO STORY LAINNYA