PHOTO STORY / THAILAND-CROCODILES/

Peternakan buaya terbesar di dunia

Penetasan telur buaya
Seekor buaya baru menetas dari telurnya di peternakan buaya Sriracha, Chonburi, Thailand (20/6).(REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Peternakan buaya Sri Ayuthaya
Sejumlah buaya terlihat di peternakan buaya Sri Ayuthaya.(REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Peternakan buaya Sri Ayuthaya
Sejumlah buaya terlihat di peternakan buaya Sri Ayuthaya.(REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Memberi makan buaya
Buaya memakan kepala ayam di kebun binatang Sriracha Tiger Zoo, Chonburi, Thailand.(REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Memberi makan buaya
Para pekerja memberi makan buaya di peternakan buaya Sri Ayuthaya. (REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Mengumpulkan telur buaya
Pekerja mengumpulkan telur buaya di peternakan buaya Sri Ayuthaya.(REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Penetasan telur buaya
Pekerja membantu seekor buaya yang baru menetas dari telurnya di peternakan buaya Sriracha, Chonburi, Thailand.(REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Anak buaya
Pekerja menunjukkan anak buaya di peternakan buaya Sri Ayuthaya.(REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Daging buaya
Pekerja memproses daging buaya di rumah jagal di pinggiran kota Bangkok, Thailand.(REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Memberi warna kulit buaya
Pekerja menyemprotkan cat warna pada kulit buaya kering pada penyamakan kulit buaya di Samut Prakan, Thailand.(REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Kulit buaya
Kulit buaya dikeringkan di penyamakan kulit buaya Samut Prakan, Thailand. (REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Kerajinan kulit buaya
Wisatawan asal China memperhatikan kulit buaya yang siap dijadikan produk kerajinan di peternakan buaya Sriracha, Chonburi, Thailand.(REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Dompet kulit buaya
Aktivitas produksi tas dan dompet kulit buaya di kompleks peternakan buaya Sri Ayuthaya, Thailand.(REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Jaket kulit buaya
Wisatawan asal China mencoba jaket dari kulit buaya di peternakan buaya Sriracha, Chonburi, Thailand.(REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Pertunjukan buaya
Seorang pemain meletakkan kepalanya di antara rahang buaya saat pertunjukan bagi wisatawan di kebun binatang Sriracha Tiger Zoo, Chonburi, Thailand. (REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)

Thailand adalah lokasi sejumlah peternakan buaya terbesar di dunia, dimana wisatawan dapat melihat reptil raksasa yang sedang bersantai di bawah terik matahari, mengunyah ayam, atau berkerumun di kolam berwarna hijau.

Sekitar 1,2 juta buaya berada di lebih dari 1.000 peternakan di Thailand, menurut data dari kementrian perikanan Thailand. Beberapa dilengkapi dengan rumah pemotongan hewan dan penyamakan kulit untuk menghasilkan produk mewah.

Peternakan buaya Sri Ayuthaya adalah salah satu yang terbesar di Thailand dan telah beroperasi selama 35 tahun.

"Kami adalah pertanian all-in-one, menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat, menciptakan pendapatan untuk negara ini," kata Wichian Rueangnet, pemilik Sri Ayuthaya, yang memiliki sekitar 150.000 buaya.

Sri Ayuthaya terdaftar dalam Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka Fauna dan Flora Liar (CITES), yang memungkinkannya untuk mengekspor produk-produk dari buaya air tawar Siam yang terancam punah secara serius, termasuk ke pembeli utama China.

"Kami melakukan segala hal mulai dari membesarkan buaya hingga pemotongan, penyamakan dan pengekspor produk buaya," kata Wichian.

Produk kulit buaya termasuk tas bergaya Birkin, yang masing-masing dijual seharga 80.000 baht atau hampir senilai Rp 31,5 juta, dan pakaian kulit buaya yang harganya mencapai sekitar 200.000 baht atau lebih dari Rp 78 juta.

Daging buaya dijual seharga 300 baht atau Rp 118.000 per kilogram. Empedu dan darah reptil, dibuat menjadi pil karena diyakini memiliki manfaat kesehatan, masing-masing bernilai 40.000 baht dan 500 baht per kg.

Industri ini telah menghadapi kemunduran. Data kementerian perdagangan menunjukkan, ekspor produk kulit buaya Thailand turun lebih dari 60% pada 2016 menjadi 13 juta baht dari 34 juta baht pada tahun 2015.

Sumber : REUTERS

PHOTO STORY LAINNYA