PHOTO STORY / REGIONAL

Ritual jelang Cap Go Meh

Ritual asah pedang jelang Cap Go Meh
Seorang Guru mengasah pedang yang akan digunakan para Tang Shin di klenteng Kwan Kong, Manado, Sulawesi Utara (9/2).(TRIBUN MANADO/ANDREAS RUAUW)
Ritual asah pedang jelang Cap Go Meh
Salah satu pedang yang merupakan benda pusaka klenteng Kwan Kong sedang dalam ritual persiapan Cap Go Meh.(TRIBUN MANADO/ANDREAS RUAUW)
Ritual asah pedang jelang Cap Go Meh
Seorang Guru mengasah pedang yang akan digunakan para Tang Shin di klenteng Kwan Kong, Manado, Sulawesi Utara (9/2).(TRIBUN MANADO/ANDREAS RUAUW)
Ritual asah pedang jelang Cap Go Meh
Seorang Guru mengasah pedang yang akan digunakan para Tang Shin di klenteng Kwan Kong, Manado, Sulawesi Utara (9/2).(TRIBUN MANADO/ANDREAS RUAUW)
Ritual cuci jalan jelang Cap Go Meh
Sejumlah tatung mengikuti ritual cuci jalan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Jumat (10/2).(TRIBUN PONTIANAK/Leo Prima)
Ritual cuci jalan jelang Cap Go Meh
Seorang tatung perempuan mengikuti ritual cuci jalan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Jumat (10/2).(TRIBUN PONTIANAK/Leo Prima)
Ritual cuci jalan jelang Cap Go Meh
Seorang tatung mengikuti ritual cuci jalan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Jumat (10/2).(TRIBUN PONTIANAK/Leo Prima)
Ritual cuci jalan jelang Cap Go Meh
Seorang tatung mengikuti ritual cuci jalan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Jumat (10/2).(TRIBUN PONTIANAK/Leo Prima)

Perayaan Cap Gomeh akan berlangsung Sabtu, 11 Februari 2017. Sejumlah ritual dilaksanakan untuk hari terakhir masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa tersebut.

Umat Tri Dharma di Kota Manado, Sulawesi Utara telah memulai alur perayaan Cap Go Meh dengan prosesi mengasah pedang dan tombak di Klenteng Kwan Kong, Kamis (9/2).

Dari pantauan Tribun Manado, nampak beberapa lelaki berpakaian putih, serius mengasah pedang dan tombak yang nantinya akan digunakan pada upacara puncak Cap Go Meh oleh Tang Shin. Yang disebut terakhir ini adalah badan kasar yang menjadi wadah kehadiran Roh Suci.

Usai pedang dan tombak diasah dan dibersihkan dengan air, peralatan itu didoakan di depan altar Dewa Kwan Kong. Pendoa kemudian akan bertanya kepada Roh Suci apakah benda-benda itu sudah bisa dipakai lewat sepasang batu bernama popoe. Batu berwana coklat itu dilempar ke tanah untuk mengetahui jawaban Sang Roh Suci.

"Jawabannya cuma ya dan tidak. Kalau kedua batu posisinya terbuka berarti tidak dan peralatan harus diasah lagi. Kalau batu yang satu terbuka dan satunya lagi tertelungkup berarti peralatan sudah siap, bisa digunakan,” ujar Wakil Ketua Bidang Rohaniawan Kelenteng Kwan Kong, Johan Rawung.

Sementara itu, ritual jelang Cap Go Meh juga berlangsung di Singkawang, Kalimantan Barat, Jumat (10/2).

Sejumlah Tatung atau orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur beserta rombongannya silih berganti mendatangi Vihara Tri Dharma Bumi Raya. Vihara yang disebut juga Klenteng Tua Pek Kong tersebut dianggap sebagai klenteng tertua di Kota Singkawang.

Sesampainya dihalaman Tatung tersebut disambut pengurus Vihara dan langsung melaksanakan ritual cuci jalan.

Setelah melakukan ritual, tanpa diperintah tatung langsung melakukan atraksi kebal senjata tajam.

Sumber: Tribun Manado dan Tribun Pontianak

Editor: Daniel Prabowo

PHOTO STORY LAINNYA