PHOTO STORY / REG

Menyambung Komunikasi di Bumi Porodisa

Monumen Yesus Raja Memberkati
Foto udara kawasan sekitar Monumen Yesus Raja Memberkati di Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (30/8/2024). (KONTAN/Baihaki)
Menara BTS Bakti Kominfo
Menara base transceiver station (BTS) 4G yang disediakan oleh Bakti Kominfo di Desa Bowombaru Utara, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (30/8/2024). (KONTAN/Baihaki)
Internet masuk desa
Siswa belajar menggunakan jaringan internet yang disediakan oleh Bakti Kominfo di SMP Negeri 1 Melonguane Timur, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (30/8/2024). (KONTAN/Baihaki)
Pedagang pasar
Pedagang menggunakan gawai sambil menunggu pembeli di Pasar Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Jumat (30/8/2024).(KONTAN/Baihaki)
Pelabuhan Melonguane
Foto udara kawasan Pelabuhan Melonguane di Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (30/8/2024).(KONTAN/Baihaki)

Pemerataan akses telekomunikasi hingga ke kawasan tertinggal, terdepan dan terluar (3T) menjadi sebagai salah satu aspek pembangunan yang digenjot pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) gencar membangun konektivitas telekomunikasi di wilayah 3T, seperti di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Salah satunya berupa stasiun bumi (gateway) yang dibangun di Desa Matungkas untuk menunjang kelancaran sinyal dari satelit untuk dipancarkan ke daerah 3T.

Beberapa titik di Kabupaten terluar Nusantara yang sebelumnya merupakan daerah blankspot saat ini bisa tersentuh jaringan internet berkat hadirnya infrastruktur telekomunikasi berupa menara berteknologi 4G yang hadir di Desa Bowombaru Utara.

Munculnya jaringan internet di sekitar BTS ini memungkinkan murid-murid dan guru-guru di SMPN 1 Melonguane Timur mengakses internet untuk kegiatan belajar mengajar.

Jaringan internet yang bagus juga dibutuhkan oleh pelaku UMKM, misalnya perajin serat pisang abaka dan emping melinjo khas Talaud. Sebelumnya, mereka kerap kehilangan pesanan hanya karena jaringan internet yang lambat di desanya.

Pewarta Foto: Baihaki

PHOTO STORY LAINNYA