PHOTO STORY / STYLE

Wisata konservasi dasar laut

Menanam terumbu karang
Pemandu wisata mengarahkan turis menanam terumbu karang di perairan Sanur, Bali.(ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA)
Siap berangkat
Sejumlah wisatawan bersiap menanam terumbu karang di perairan Sanur, Bali.(ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA)
Terumbu karang Acropora
Sejumlah wisatawan menunjukkan terumbu karang Acropora untuk ditanam di perairan Sanur, Bali.(ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA)
Memantau situasi laut
Dua pemandu wisata memantau situasi laut untuk keamanan wisatawan.(ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA)
Siap menyelam
Pemandu wisata memberi aba-aba kepada wisatawan asing saat berwisata bawah laut.(ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA)
Menikmati pemandangan bawah air
Sejumlah wisatawan menikmati pemandangan bawah air di perairan Sanur.(ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA)
Bermain dengan ikan
Dua wisatawan bermain dengan ikan.(ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA)
Menanam terumbu karang
Sejumlah wisatawan bersiap menanam terumbu karang.(ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA)
Terumbu karang
Sejumlah ikan berada di sekitar terumbu karang hasil penanaman di perairan Sanur, Bali.(ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA)

Peribahasa “sambil menyelam minum air” setidaknya mengena saat turis berwisata menanam terumbu karang atau sering disebut paket wisata Coral Transplantation yang ditawarkan wahana wisata Walker di Sanur, Bali.

Dalam wisata tersebut, turis diantar jalan-jalan seperti halnya di darat menikmati keindahan alam bawah laut sambil menanam terumbu karang tanpa harus memiliki kemampuan menyelam bahkan tanpa berenang.

Kadek Suardana, penyelam khusus pemandu penanaman terumbu karang di wahana wisata itu  mengatakan, paket wisata tersebut hingga saat ini banyak digemari wisatawan asing terutama mereka yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Selama sekitar 30 menit di kedalaman lima hingga tujuh meter, wisatawan yang mengenakan helm kaca untuk penyalur oksigen dapat menikmati indahnya alam bawah laut sambil menanam terumbu karang jenis Acropora sekaligus memberi makanan pada berbagai jenis ikan karang.

Wisata berbasis konservasi alam tersebut kini berkembang di Bali karena atas kesadaran pengusahanya sendiri yang beranggapan bahwa ikan, terumbu karang, dan ekosistem laut lainnya adalah sebuah aset yang harus dijaga.

Hasil survei Dinas Kelautan dan Perikanan setempat tahun 2015 lalu menunjukkan bahwa di 41 lokasi termasuk perairan Sanur kondisi terumbu karang dan ikan pada kedalaman 3 hingga 10 meter termasuk dalam kondisi bagus.

Meski demikian terumbu karang masih terancam fenomena naiknya suhu air laut karena pemanasan global yang menyebabkan pemutihan karang atau coral bleaching.

Selain itu, maraknya pengembangan wisata perairan yang tidak ramah lingkungan, termasuk pembangunan di pesisir cenderung menimbulkan polusi yang berdampak pada kerusakan ekosistem laut.

Foto dan Teks: Nyoman Budhiana

PHOTO STORY LAINNYA