PHOTO STORY / STYLE

Pameran lukisan bersejarah istana presiden

Penangkapan Pangeran Diponegoro
Sejumlah pengunjung mengabadikan lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh dengan ponselnya.(KONTAN/Patricius Dewo Putro)
Suasana pameran lukisan
Suasana pameran lukisan koleksi istana kepresidenan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.(KONTAN/Patricius Dewo Putro)
Potret H.O.S Tjokroaminoto
Pengunjung melihat lukisan Potret H.O.S Tjokroaminoto karya pelukis legendaris Affandi.(KONTAN/Patricius Dewo Putro)
Lukisan karya Presiden Soekarno
Pengunjung mengamati penjelasan dari lukisan Rini karya Presiden Soekarno pada 1958.(KONTAN/Patricius Dewo Putro)
Mengamati lukisan
Pengunjung mengamati lukisan Ida Bagus Made Nadera yang berjudul Fadjar Menjinsing.(KONTAN/Patricius Dewo Putro)
Memotret lukisan
Pengunjung mengabadikan lukisan berjudul Tara dengan ponselnya.(KONTAN/Patricius Dewo Putro)
Penjelasan kurator pameran
Kurator pameran lukisan istana Mikke Susanto menjelaskan lukisan kepada pengunjung.(KONTAN/Patricius Dewo Putro)
Foto koleksi istana
Pengunjung melihat pameran foto-foto koleksi istana.(KONTAN/Patricius Dewo Putro)
Sketsa lukisan karya Jokowi
Sketsa lukisan Presiden Joko Widodo berjudul Bambu Runcing Merah Putih yang dibuat saat pembukaan pameran dan kemudian disempurnakan oleh Srihadi Soedarsono.(KONTAN/Patricius Dewo Putro)
Buku karya seni koleksi Soekarno
Buku yang berisi gambar lukisan dan patung koleksi Presiden pertama RI Soekarno.(KONTAN/Patricius Dewo Putro)
Foto bersama lukisan
Pengunjung berfoto di depan lukisan Memanah karya Henk Ngantung.(KONTAN/Patricius Dewo Putro)

Istana Kepresidenan Republik Indonesia menggelar pameran lukisan dan foto yang diselenggarakan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat yang bertajuk “17/71: Goresan Juang Kemerdekaan”. Pameran ini rencananya akan berlangsung selama bulan Agustus, tepatnya pada 2 Agustus sampai 30 Agustus 2016.

Pameran lukisan dan foto ini mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menikmati keindahan lukisan- lukisan yang di datangkan khusus dari Istana Negara, Istana Merdeka, Istana Bogor, Istana Cipanas dan Istana Yogyakarta.

Dalam pameran ini ditampilkan 28 hasil karya lukisan dari 21 pelukis ternama dan juga ada 100 foto koleksi foto-foto kepresidenan. Dalam pameran ini juga dipajang buku katalog milik presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno yang berisi gambar-gambar lukisan dan patung koleksinya.

Hasil buah tangan dari Bung Karno pun tidak ketinggalan untuk ikut ditampilkan dalam pameran ini, yaitu lukisan berjudul Rini yang dibuat pada tahun 1958. Lukisan-lukisan lain yang tidak kalah menarik yaitu lukisan yang menggambarkan Penangkapan Pangeran Diponegoro yang dibuat oleh Raden Saleh pada tahun 1857.

Kurator ternama seperti Mikke Susanto dan Rizki A. Zaelani pun ikut ambil bagian dalam pameran ini, mereka berdua dapat kita temui didalam pameran tersebut, karena mereka dengan sukarela untuk menjelaskan lukisan dan foto yang dipamerkan.

Ada yang menarik dalam pameran ini karena, dalam pameran tersebut di pasang juga sketsa lukisan dari Presiden Joko Widodo yang belum selesai. Sketsa lukisan tersebut dapat dilihat oleh setiap pengunjung yang baru datang karena posisinya yang diletakkan tepat di samping pintu masuk pameran.

Penjagaan yang cukup ketat ikut mewarnai pameran ini. Para pengunjung umum tidak diperbolehkan membawa kamera professional (DSLR dan semacamnya) ke dalam lokasi pameran. Pengunjung yang ingin mengabadikan momen bersama dengan lukisan yang dipajang hanya boleh menggunakan kamera dari telepon genggamnya saja, serta tidak diperbolehkan menggunakan cahaya tambahan (flash).

Tidak hanya menampilkan pameran lukisan dan foto saja, pihak penyelenggara juga mengadakan beberapa agenda lain seperti tour setiap hari Minggu dan lomba menggambar serta mewarnai untuk anak-anak.

Naskah dan foto: Patricius Dewo Putro

Editor: Daniel Prabowo

PHOTO STORY LAINNYA